Tarif Ojol Naik Akibat BBM, Awas Inflasi Menggila
ntb.jpnn.com, JAKARTA - Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) berimbas ke banyak hal.
Naiknya harga BBM yang disusul oleh kenaikan sejumlah bahan pokok termasuk tarif ojek online (ojol) sangat menekan masyar akat.
Peneliti Indef Nailul Huda menyebut dampak kenaikan tarif ojol dapat memicu peningkatan inflasi, berkurangnya produk domestik bruto (PDB), hingga pertambahan jumlah penduduk miskin.
Baca Juga:
Sebab, sektor transportasi merupakan penyumbang inflasi tertinggi kedua setelah makanan, minuman, dan tembakau.
"Inflasi saat ini cukup tinggi di 4,69 persen (Agustus 2022). Adanya kenaikan BBM dan diikuti dengan kenaikan transportasi bisa mengerek inflasi jauh lebih tinggi lagi. Ini yang kita tidak mau," katanya dalam paparan rilis survei nasional Polling Institute bertajuk "Kenaikan Tarif Ojek Online di Mata Pengguna dan Pengemudi" secara daring di Jakarta, Minggu (11/9).
Nailul menuturkan Indef telah menghitung jika tarif ojol naik maka akan memicu kenaikan inflasi hingga dua persen.
Secara makro, kata dia, akan mengurangi PDB hingga Rp 1,76 triliun dan menyebabkan gaji atau upah tenaga kerja nasional secara riil turun 0,0094 persen.
"Selain itu, menurunkan pendapatan usaha sebesar 0,0107 persen, ada potensi penurunan jumlah tenaga kerja sebesar 14 ribu jiwa dan ada potensi kenaikan jumlah penduduk miskin 0,14 persen," katanya.
Kenaikan harga BBM dan tarif ojol menimbulkan ketakutan akan badai inflasi yang menggila
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com NTB di Google News