Sidang Putri Candrawathi: Replik JPU Sertakan Tuduhan Baru
ntb.jpnn.com, JAKARTA SELATAN - Kubu Putri Candrawathi menilai replik jaksa penuntut umum (JPU) tidak berdasarkan pada alat bukti valid dan argumentasi hukum yang kuat.
Hal itu dibacakan dalam sidang dengan agenda duplik (jawaban kedua dari terdakwa atau pembela terdakwa) atas replik JPU di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Kamis (2/2).
Penasihat hukum Putri Candrawathi, Arman Hanis menyatakan, sebagian besar dari 6.000 kata yang ditulis dalam replik JPU tersebut menuliskan klaim kosong tanpa bukti, serta asumsi hingga tuduhan baru.
"Sesuatu yang emosional menyedihkan dan nyaris sia-sia upaya penuntut umum menjawab nota pembelaan setebal 955 halaman dengan hanya 28 halaman replik yang penuh kalimat-kalimat emosional," kata Arman di ruang sidang.
Arman menuding poin-poin replik menyiratkan JPU seperti sedang tersesat di rimba fakta dan pembuktiannya yang diajukan di persidangan rapuh.
Namun, pihaknya tetap menghargai upaya maksimal yang dilakukan penuntut umum tersebut.
Menurut Arman, seharusnya replik yang diajukan oleh penuntut umum terhadap nota pembelaan pihaknya merupakan suatu tanggapan yang dibuat berdasar uraian fakta yang terungkap di persidangan.
Pada kenyataannya, klaim dia, replik tersebut justru penuh dengan kata-kata klise dan serangan terhadap profesi advokat.
Kuasa hukum Putri Candrawathi menyebut replik JPU penuh dengan dengan asumsi dan tuduhan baru
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com NTB di Google News