Pelaku TPPO Jaringan Arab Saudi Diringkus, Rp 55 Juta per Orang
Di tempat yang sama, Dirkrimum Polda NTB, Kombes Pol Teddy Rustiawan mengatakan, korban diberangkat oleh pelaku pada bulan Januari 2022.
Baca Juga:
"Yang bersangkutan berusia 14 tahun, namun identitasnya dipalsukan lahir 1997," ucapnya.
Terungkapnya kasus tersebut, lanjut dia, berawal saat korban mengeluh ke orang tuanya yang kemudian menghubungi BP3MI dan dilaporkan ke polisi.
Dari hasil penelusuran oleh pihak Kementrian Luar Negri (Kemenlu) dan Konsulat di Jeddah, akhirnya polisi dan konsulat berhasil menemukan korban dan tiba di Indonesia pada September 2022.
Terkait dengan pelaku, Teddy menyebutkan jika peran IS dalam kasus ini adalah sebagai pencari CPMI setelah mendapatkan pesanan dari seorang berasal dari Arab Saudi berinisial MDM.
"Dengan imbalan Rp 55 juta per orang, kemudian menyebarkan agen di beberapa wilayah," sebutnya.
Menurut Teddy, korban dikenalkan dengan IS oleh dua rekannya berinisial SL dan NS yang juga berstatus sebagai PMI di Arab Saudi.
Masih kata Teddy, karena usia korban masih tergolong anak, IS membuatkan identitas palsu di Jakarta dengan mengubah tahun kelahiran korban agar masuk kategori dewasa.
Bermula dengan adanya laporan keluarga korban yang dipekerjakan di Arab Saudi, pelaku TPPO ditangkap
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com NTB di Google News
