Advokat NTB Bersatu Minta Kejati Hentikan Kasus Hoaks Lelang Hotel di Mataram

"Sesuai ketentuan, apa yang menjadi keinginan rekan-rekan pengacara akan kami teruskan ke pimpinan (Kajati NTB)," kata Iwan.
Terkait keputusan nantinya apakah akan dihentikan atau berlanjut ke proses persidangan di pengadilan, jelas Iwan, itu menjadi kewenangan Jampidum.
"Artinya, kami meminta waktu untuk menunggu ekspose di Kejagung. Bagaimana keputusannya, itu ada pada keputusan di Kejagung," ujarnya.
Sebelumnya, Penyidik Siber Polda NTB pada Rabu (27/7), melaksanakan pelimpahan tersangka dan barang bukti kasus Made Santi ke penuntut umum.
Pihak kepolisian melaksanakan pelimpahan berdasarkan tindak lanjut hasil penelitian jaksa yang telah menyatakan berkas perkara sudah lengkap.
Dalam pelimpahan kasus yang kini berjalan di tahap penuntutan tersebut, pihak kejaksaan tidak melakukan penahanan terhadap Made Santi karena pertimbangan sikap kooperatif dan status dia yang masih aktif sebagai Ketua PHDI NTB.
Dalam perkara ini, Made Santi menjadi tersangka yang diduga menyebarkan berita bohong melalui unggahan media sosial pribadi.
Unggahan pada 20 Februari 2021 tersebut berkaitan dengan promosi penjualan hotel berbintang bernama Bidari yang berada di Kota Mataram.
Advokat NTB Bersatu meminta Kejati NTB menghentikan penanganan kasus hoaks lelang salah satu hotel di Mataram
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com NTB di Google News