Advokat NTB Bersatu Minta Kejati Hentikan Kasus Hoaks Lelang Hotel di Mataram

Made Santi terungkap mempromosikan penjualan itu melalui unggahan pada akun Facebook milik pribadinya.
Made Santi menjual dengan memberi informasi bahwa hotel tersebut baru dilelang di tahun 2021.
Namun, dari hasil penyidikan terungkap bahwa proses pelelangan hotel tersebut berlangsung di tahun 2020.
Hal itu pun diperkuat dengan adanya bukti dokumen penilaian aset yang berlangsung di tahun 2020.
"Jadi unggahan tersangka ini tidak sesuai dengan fakta sehingga masuk dalam penyebaran berita bohong dan menyesatkan yang mengakibatkan kerugian konsumen dalam transaksi elektronik," ucap AKBP Darsono Setyo Adjie, Pelaksana Harian (Plh) Kepala Subbidang Siber Ditreskrimsus Polda NTB.
Hal itu juga sesuai dengan sangkaan pidana yang menetapkan Made Santi sebagai tersangka, yakni Pasal 28 ayat 1 Juncto Pasal 45A ayat 1 Undang-Undang RI Nomor 19/2016 tentang perubahan atas Undang-Undang RI Nomor 11/2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE). (antara/ket/jpnn)
Advokat NTB Bersatu meminta Kejati NTB menghentikan penanganan kasus hoaks lelang salah satu hotel di Mataram
Redaktur & Reporter : Ni Ketut Efrata Fransiska
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com NTB di Google News