Pengiriman TKI ke Malaysia Versi Baru, Gubernur NTB Perintahkan Keluarga Ikut
ntb.jpnn.com, LOMBOK TENGAH - Gubernur NTB Zulkieflimansyah meminta agar pengiriman pekerja migran Indonesia (PMI) atau TKI ke Malaysia harus bersama keluarganya agar kehidupan sosialnya lebih baik di negara penempatan.
"Kalau mereka bawa keluarga biaya hidup tidak lebih mahal dan kehidupan sosial akan lebih baik," kata Zulkieflimansyah, dalam peresmian ruang very very important person (VVIP) di Bandara Internasional Zainuddin Abdul Madjid (BIZAM) di Praya, Kabupaten Lombok Tengah, Rabu (14/12).
Doktor Zul, sapaan akrabnya, juga mengaku sudah memerintahkan Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) NTB untuk tidak mengizinkan pengiriman PMI ke Malaysia, baik dari Pulau Lombok maupun Pulau Sumbawa tanpa didampingi keluarganya.
"Kita setop ke depan, kalau mau bekerja di Malaysia harus bawa keluarga. Kalau perusahaan di Malaysia, tidak mau terima, jangan kirim lagi ke perusahaan itu," ujarnya.
Menurut Doktor Zul, biaya hidup keluarga PMI yang tidak bersama keluarganya relatif mahal karena harus mengeluarkan biaya berkomunikasi, seperti video call.
Para isteri PMI juga ditinggal di kampung halaman selama berbulan-bulan dengan kondisi anak morat-marit.
"Tetapi kalau kirim anak NTB ikut bapaknya, ibunya juga mendampingi, saya tidak terkejut 30 atau 40 tahun yang akan datang Perdana Menteri Malaysia bisa jadi karena anak PMI," katanya.
Sementara Kepala Disnakertrans NTB I Gede Putu Aryadi menjelaskan perintah Gubernur tersebut akan dikoordinasikan dulu dengan kementerian atau lembaga terkait tentang bagaimana teknis pelaksanaannya.
Gubernur NTB Zulkieflimansyah meminta agar pengiriman PMI atau TKI ke Malaysia disertai keluarganya
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com NTB di Google News