Kelompok Ternak di Mataram Ramu Limbah Sayuran
Ketua Kelompok Ternak Ndeq Ulak Ngawis I Nengah Bagiarte, mengatakan pihaknya mengembangkan teknologi pakan ternak alternatif dengan sistem fermentasi yang bersumber dari bahan baku limbah organik berupa sayur mayur, bonggol dan pohon jagung, jerami, kulit ubi dan pisang, hingga ampas tahu.
Pengembangan pakan tersebut merupakan salah satu solusi pakan murah untuk meningkatkan kualitas penggemukan ternak untuk masyarakat peternak yang selama ini bertumpu pada penggunaan pakan hijauan.
Pada prosesnya, kata dia, pakan alternatif itu melalui uji kualitas dan kandungan pakan melalui kerja sama dengan Fakultas Peternakan Universitas Mataram melalui uji laboratorium pakan.
"Saat ini, pakan tersebut telah diuji coba pada 25 ekor sapi ras (jenis simental, limosin, angus dan berangus) dengan hasil rata-rata kenaikan bobot ternak dua kilogram per hari," katanya.
Bagiarte mengaku dirinya bersama anggota kelompok yang beranggotakan 20 orang sedang mengolaborasikan hasil pengembangan pakan alternatif kelompoknya melalui kerja sama dengan salah satu perusahaan ternak yang ada di Lombok guna meningkatkan kualitas pakan.
"Saya sangat berterima kasih kepada PLN yang telah mendukung pengembangan kelompok kami, mulai dari bantuan peralatan dan bahan-bahan yang kami gunakan, sehingga kami mampu mengolah limbah-limbah yang sebelumnya memiliki nilai guna yang sangat kecil sehingga saat ini memiliki nilai ekonomi dan kemanfaatan yang sangat bagus," ujarnya. (antara/ket/jpnn)
PLN membantu kelompok ternak di Mataram dalam memanfaatkan limbah sayuran
Redaktur & Reporter : Ketut Efrata
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com NTB di Google News