Perekonomian NTB Tumbuh 7,5 Persen, BI Sebut Hal Ini Segera Terjadi
![Perekonomian NTB Tumbuh 7,5 Persen, BI Sebut Hal Ini Segera Terjadi - JPNN.com NTB](https://cloud.jpnn.com/photo/galeri/watermark/2021/05/07/IMG_20210507_151751.jpg)
ntb.jpnn.com, LOMBOK BARAT - Bank Indonesia (BI) mengungkapkan bahwa NTB mengalami tekanan inflasi sebesar 0,92 persen pada Juni lalu.
Tekanan inflasi tersebut utamanya disumbang oleh kelompok administered price, seperti angkutan udara sebesar 0,27 persen, serta kelompok volatile food seperti cabai rawit sebesar 0,17 persen, tomat 0,09 persen, telur ayam ras 0,09 persen, dan cabai merah 0,06 persen.
"Inflasi dari kelompok volatile food itu sangat perlu untuk diperhatikan agar tidak menyebabkan adanya supply shock dari sisi ketahanan pangan di daerah, di mana suplai kebutuhan pokok kita tidak mampu memenuhi kebutuhan dari masyarakat maupun tamu-tamu yang datang ke NTB," ujar Kepala Perwakilan BI Provinsi NTB, Heru Saptaji.
Menurut dia, permasalahan produksi, distribusi, pola penjualan, serta intersep harga harus dapat dipantau bersama.
Langkah-langkah antisipatif pengendalian inflasi perlu dilakukan agar dapat mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkualitas.
Bank Indonesia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi NTB pada 2022 berkisar pada angka 6,5-7,5 persen.
"Mari kita nikmati pertumbuhan ekonomi yang tinggi dengan inflasi yang terkendali sehingga bonus spread economy dapat dicapai untuk mengentaskan indeks kemiskinan, indeks ketimpangan ekonomi, serta memperbaiki indeks pembangunan manusia di NTB," ucapnya.
Dalam kesempatan itu, Bupati Lombok Barat H Fauzan Khalid menyampaikan terima kasih kepada Kantor Perwakilan BI Provinsi NTB.
Pertumbuhan ekonomi NTB terjadi sampai 7,5 persen, BI sebut hal ini segera terjadi di masa depan
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com NTB di Google News