Mahasiswa Pembawa Senjata Tajam Saat Unjuk Rasa Kini Menjadi Anak Asuh Kapolresta Mataram
ntb.jpnn.com, MATARAM - Mahasiswa yang tertangkap membawa senjata tajam jenis belati saat unjuk rasa untuk melawan penolakan kenaikan harga BBM pada 8 September lalu, kini menjadi anak asuh Kepala Polresta Mataram Kota.
Mahasiswa berinisial IM ini ikut beraksi di depan Gedung DPRD NTB.
Kapolresta Mataram Kota Kombes Mustofa berharap IM, yang sebelumnya menjadi tersangka dalam kasus kepemilikan senjata tajam, kini bisa belajar dari pengalaman.
Mustofa berharap agar IM menjadi pribadi yang lebih baik.
"Kami juga tidak ingin memutus cita-cita dan masa depan dia yang sekarang masih menuntut ilmu di perguruan tinggi. Semoga dengan keputusan ini, dia bisa menjadi pribadi yang lebih baik lagi, bahkan, mengharumkan nama baik NTB," ujar Mustofa.
Dengan keputusan Mustofa mengangkat IM menjadi anak asuh, proses hukum terkait pelanggaran Undang-Undang Darurat Nomor 12 Tahun 1951 tentang Kepemilikan Senjata Tajam dihentikan.
Status IM sebagai tersangka juga gugur.
Sebagai tanda penghentian kasus, Mustofa yang kini sebagai orang tua asuh menyerahkan IM kepada Ketua Rukun Keluarga Bima Dr. M. Irwan Husain.
Mahasiswa IM yang kedapatan membawa senjata tajam saat berunjuk rasa, kini menjadi anak asuh Kapolresta Mataram
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com NTB di Google News