Mahasiswa Gantung Diri Akibat Cemburu, Keluarga Minta Autopsi
ntb.jpnn.com, LOMBOK TENGAH - Kematian Sanu Aryanto (22), mahasiswa dari Desa Bunut Baok, Kecamatan Praya, Lombok Tengah, NTB, menyisakan pertanyaan besar.
Oleh karena itu, keluarga korban meminta pihak kepolisian untuk melakukan autopsi terhadap jenazah korban.
Kelurga menduga jika kematian Sanu bukan murni gantung diri.
Kakak korban, Muhamad Nizam beserta keluarga meminta Satreskrim Polres Lombok Tengah untuk mengusut tuntas penyebab kematian adiknya tersebut.
"Setelah kami perhatikan, posisi gantung diri itu menyentuh tanah, itu kan janggal," kata Nizam saat ditemui media di Mapolres Lombok Tengah, pada Selasa (27/12).
"Setahu saya tidak ada orang gantung diri yang kakinya bersentuhan dengan tanah," sambungnya.
Selain itu, ada juga kejanggalan lainnya, seperti kondisi tubuh korban yang tidak mengeluarkan lidah, yang mana menurutnya juga merupakan kejanggalan.
Tidak hanya itu, Nizam juga menyebutkan jika pesan atau tulisan di secarik kertas yang ditemukan di kos atau tepatnya di bawah handphone milik korban itu tidak sesuai dengan tulisan aslinya.
Peristiwa gantung diri mahasiswa di Lombok Tengah dianggap janggal, keluarga minta lakukan autopsi
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com NTB di Google News