Kasus Begal di NTB yang Menimpa Murtede Sudah Terencana
Murtade sontak melakukan perlawanan dan menikam kedua korban begal dengan pisau yang dibawanya sendiri.
Melihat rekannya tersungkur, W dan H mencabut pedangnya dan berusaha menebas Murtede, namun berhasil dihindari.
Melihat Murtede tidak terkalahkan, dua orang pelaku melarikan diri, sementara dua orang lagi tersungkur dan meregang nyawa ditempat, akibat luka tusuk di bagian dada dan punggung.
Hasil visum yang dilakukan, Murtede mengalami luka memar di tangan kanannya, akibat menangkis serangan pelaku.
Lebih jauh Direktur Reserse Kriminal Umum Polda NTB Kombes Pol Hari Brata mengatakan, berdasarkan beberapa saksi menerangkan bahwa sebelum kejadian itu, keempat pelaku merencanakan aksinya ditempat minum tuak.
“Kami sudah meminta keterangan lima saksi, termasuk korban Amaq Sinta (Murtede), dan sebagiannya lagi saksi yang mengetahui rencana mereka ditempat minum tuak,” jelas Hari Brata.
Sementara, pelaku yang dihadirkan saat itu, juga mengaku merencanakan hal itu saat berada di Pasar Beleka bersama rekannya, termasuk dua pelaku yang meninggal dunia.
“Penyelidikan ini merupakan hasil dari tim gabungan Polda NTB dengan Polres Lombok Tengah,” terangnya.
Kasus pembegalan di NTB yang menimpa Murtede atau Amaq Sinta sudah terencana
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com NTB di Google News