Hasil Autopsi Brigadir J: Tentang Jari dan Sekolah Luar Negeri
ntb.jpnn.com, JAKARTA - Ada hal mengganjal pada hasil autopsi ulang jenazah Brigadir J.
Hal tersebut diungkapkan Kamaruddin Simanjuntak terkait hasil autopsi ulang Brigadir J yang telah diserahkan tim dokter forensik gabungan ke Bareskrim Polri.
Kamaruddin Simanjuntak meragukan penyebab jari-jari ajudan Irjen Ferdy Sambo itu patah karena tersambar peluru.
"Harus diuji nanti, coba dipraktikkan dulu, bisa enggak ditembak kesambar kuku. Kalau enggak bisa berarti kan bohong. Harus bisa dipraktikkan yang disebut scientific investigation crime, apa-apa itu," kata Kamaruddin kepada wartawan.
Ia juga menilai tim dokter forensik gabungan itu belum profesional karena menyimpulkan tak ada tanda-tanda penganiayaan pada tubuh Brigadir J.
"Dia perlu kita sekolahkan lagi itu ke luar negeri supaya pintar dia karena si tersangka atau pelaku mengatakan dianiaya dulu, jambak-jambak dulu, sedangkan dokter mengatakan tidak ada penganiayaan," ujar Kamaruddin.
Sebelumnya, tim dokter forensik gabungan yang mengautopsi ulang Brigadir J menemukan jari-jari patah pada tangan ajudan Irjen Ferdy Sambo itu.
Ketua tim dokter forensik gabungan dr Ade Firmansyah mengatakan ada dua jari pada tangan kiri Brigadir J yang patah.
Hasil autopsi ulang Brigadir J kembali dianggap meragukan, terkait jari yang patah dan sekolah tim forensik
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com NTB di Google News