Kepala SMAN 1 Praya Sebut Polisi Beri Saran Mediasi, Kasatreskrim Berkata Lain
ntb.jpnn.com, SMAN 1 PRAYA - Pengakuan Kepala SMAN 1 Praya, Kadian, berbanding terbalik dengan dengan penuturan dari pihak kepolisian atas kasus dugaan pengeroyokan calon pasukan pengibar bendera (Paskibra) di Lombok Tengah.
Kepala SMAN 1 Praya, Kadian mengaku bahwa dia menerima saran dari pihak kepolisian untuk menyelesaikan kasus dugaan pengeroyokan itu di tingkat sekolah.
Saran itu menurut Kadian, karena luka yang dialami MMA masih dalam katagori ringan.
"Kemarin juga pihak kepolisian menelepon supaya diselesaikan dulu di tingkat sekolah sebisanya," kata Kadian, Rabu (10/8).
"Karena inikan tidak terlalu beratlah katagorinya mungkin. Jadi mediasi akan kami selesaikan dulu di tingkat sekolah," tutur Kadian.
Kadian menjelaskan, pihak sekolah telah memanggil keluarga dari 6 pelaku, yang sangat menyayangkan adanya aksi pengeroyokan tersebut.
Seluruh keluarga pelaku juga bersedia untuk meminta maaf dan menanggung biaya pengobatan MMA.
"Pihak keluarga pelaku juga bersedia untuk membiayai seluruh biaya pengobatannya," ucapnya.
Kepala SMAN 1 Praya, Kadian mengaku bahwa dia menerima saran dari pihak kepolisian untuk menyelsaikan kasus dugaan pengeroyokan di tingkat sekolah, bohong?
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com NTB di Google News