Pengeroyokan Paskibra Terjadi Saat Jam Sekolah, kok bisa?
ntb.jpnn.com, SMAN 1 PRAYA - Kuasa hukum keluarga korban pengeroyokan pasukan pengibar bendera (Paskibra) SMAN 1 Praya, Lombok Tengah ungkap kronologi kejadian.
Korban dari aksi pengeroyokan tersebut adalah siswa berinisial MMA.
Kuasa hukum keluarga korban, Lalu Dedy Rusmin menyampaikan, bahwa pengeroyokan tersebut terjadi pada saat jam sekolah, Sabtu (6/8).
Korban diduga dikeroyok oleh enam seniornya di ruangan ekstrakurikuler Paskibra, sebelum pulang sekolah sekitar jam 15.00 WITA.
"Pada saat itu, korban dipanggil oleh salah satu temannya dan seniornya. Korban diajak masuk ke ruangan dan di sanalah korban dipukul," ungkapnya.
Sesampainya di rumah, korban mengeluh kesakitan pada bagian kepala dan sedikit demam.
Keluhan tersebut mengganggu aktivitas pendengarannya.
"Dari hal itu orang tua korban langsung berinisiatif until mengecek kesehatan korban ke salah satu spesialis THT (telinga hidung dan tenggorokan) di Praya," sebutnya.
Aksi pengeroyokan oleh senior Paskibra di SMAN 1 Praya terjadi pada saat jam sekolah, kok bisa?
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com NTB di Google News