Pengeroyokan Paskibra Terjadi Saat Jam Sekolah, kok bisa?

Kamis, 11 Agustus 2022 – 17:16 WIB
Pengeroyokan Paskibra Terjadi Saat Jam Sekolah, kok bisa? - JPNN.com NTB
Empat kuasa hukum keluarga siswa korban pengeroyokan di SMAN 1 Praya, Lombok Tengah. Foto: Edi Suryansyah/JPNN.com

Dari hasil yang diterima, membran pada bagian telinga kiri korban dinyatakan robek.

Robeknya membran telinga korban itu diduga dampak dari pukulan yang diterima.

"Belum sampai pecah tetapi robek pada telinga sebelah kiri. Sehingga menyebabkan korban merasa ada gangguan pendengaran," ujarnya.

Ibu korban yang mengetahui anaknya dalam kondisi seperti itu berinisiatif untuk melaporkan kejadian tersebut ke aparat penegak hukum (APH).

"Laporan dari orang tua korban itu bermaksud supaya tidak ada lagi kekerasan pada dunia pendidikan apapun jenis alibinya," tegas Deny.

Tidak hanya itu, Deny juga menjelaskan bahwa jawaban dari kepala sekolah tentang kasus ini sungguh sangat menyakiti batin ibu korban.

Bagi Deny, tidak ada tindakan kekerasan yang dapat dibenarkan dalam hukum, apalagi ini terjadi pada dunia pendidikan.

"Pernyataan kepala sekolah itu kami sangat sayangkan. Tidak ada kekerasan yang dibenarkan dalam hukum," imbuhnya.

Aksi pengeroyokan oleh senior Paskibra di SMAN 1 Praya terjadi pada saat jam sekolah, kok bisa?
Facebook JPNN.com NTB Twitter JPNN.com NTB Pinterest JPNN.com NTB Linkedin JPNN.com NTB Flipboard JPNN.com NTB Line JPNN.com NTB JPNN.com NTB

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com NTB di Google News

TERPOPULER

PERIODE:   6 JAM 12 JAM 1 HARI 1 MINGGU

Maaf, saat ini data tidak tersedia