Jelang Pemilu: Proporsional Tertutup Pengaruhi Partisipasi Pemilih
ntb.jpnn.com, MATARAM - Sistem Pemilu proporsional tertutup dinilai dapat mengurangi jumlah partisipasi pemilih.
"Yang menggerakkan masyarakat untuk partisipatif untuk memilih di Pemilu itu menurut saya sistem proporsional terbuka, bukan sistem proporsional tertutup," kata Ketua Pusat Studi Demokrasi dan Kebijakan Publik (Pusdek) Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram Prof. Kadri.
Ia menilai jika sistem Pemilu proporsional terbuka tetap digunakan maka kompetisi antar-kontestan menjadi lebih terbuka dibandingkan proporsional tertutup.
"Jadi orang tidak lagi melihat nomor di posisi mana, bahkan orang cenderung cari nomor cantik bukan nomor teratas kalau tetap proporsional terbuka, berbeda dengan tertutup semua diatur partai," ujarnya.
Ia mencontohkan dalam satu daerah pemilihan atau dapil terdapat 10 orang calon legislatif.
Maka sudah pasti 10 orang tersebut bergerak untuk mencari suara.
"Bergerak ini pasti mendorong orang untuk memilih. Kebayang di sistem proporsional tertutup partai saja yang berjalan. Kalau tertutup 10 orang nomor di bawahnya ini pasti acuh tak acuh. Sehingga kalau korelasinya partisipasi dengan semangat berkompetisi maka proporsional terbuka itu jauh lebih partisipatif, sehingga kalau dialihkan tertutup prediksi saya pasti partisipasi-nya sedikit," tutur Kadri.
Guru Besar Ilmu Komunikasi UIN Mataram ini menambahkan kalau partisipasi ini masyarakat mau hadir apalagi pemilih sekarang makin pragmatis saja.
Pusdek UIN Mataram mengungkapkan bahwa proporsional tertutup bisa mengurangi partisipasi pemilih
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com NTB di Google News