Ini Solusinya, Budidaya Maggot Kurangi 3 Ton Sampah per Hari
ntb.jpnn.com, MATARAM - Hasil budidaya maggot di Tempat Pengolahan Sampah (TPST) Kebon Talo cukup menggembirakan.
Dinas Lingkungan Hidup Kota Mataram, NTB, menyebutkan bahwa budidaya maggot mampu mengurangi sampah rumah tangga hingga 3 ton per hari, sehingga mampu menghembat penggunaan area di tempat pembuangan akhir (TPA).
"Tiga ton sampah tersebut, kita hasilkan dari pemilahan sampah rumah tangga sekitar 15 ton per hari yang masuk ke TPST Kebon Talo," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Mataram HM Kemal Islam.
Ia mengatakan, tingginya kebutuhan sampah organik terutama sampah rumah tangga seperti sisa makanan, buah, dan sayur itu karena semakin banyaknya pengembangan budidaya maggot di MMC Kebon Talo.
Apalagi setelah MMC beroperasi secara utuh sejak Januari 2023, dengan penambahan fasilitas kotak-kotak budi daya maggot sehingga produksi maggot di MMC saat ini sudah mencapai 5 ton per bulan.
Untuk meningkatkan produksi maggot, DLH saat ini juga sedang membuat rak tambahan sekitar 500 unit sebagai tempat budidaya maggot agar target produksi 10 ton per bulan bisa tercapai.
"Dengan melihat kebutuhan sampah organik untuk makanan maggot tersebut, bisa kita simpulkan bahwa budi daya maggot efektif untuk kurangi pembuangan sampah ke TPA. Selain itu kita bisa membantu meringankan modal pembudidaya ikan," katanya.
Pasalnya, kata dia, hasil produksi maggot di MMC banyak dijadikan untuk pakan ikan bagi para pembudidaya ikan air tawar.
DLH Kota Mataram menyebutkan bahwa budidaya maggot berhasiol mengurangi volume sampah ke TPA hingga 3 ton per hari
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com NTB di Google News