Krisis Air di Gili Meno: Pemkab Lombok Utara Salurkan Air Pakai Perahu
Fasilitas suplai air di Gili Trawangan milik PT TCN telah mulai beroperasi meskipun belum 100 persen, sehingga fasilitas yang sama juga nantinya akan dilakukan di Gili Meno oleh PT TCN.
"Oleh sebab itu, suplai air yang selama ini ditangani PT GNE yang bermitra dengan PT BAL sudah tidak boleh beroperasi di dua gili tersebut," tegasnya.
Terkait permintaan masyarakat agar ada pengurangan tarif pemasangan meter air dan biaya kubikasi yang dibebankan PT TCN, Djohan mengaku akan melakukan komunikasi lebih lanjut.
Oleh karena itu, pihaknya memastikan, bahwa dalam satu bulan ke depan, suplai air ke Gili ini akan selesai.
Distribusi air ke dua daerah pariwisata tersebut terhenti sejak 1 Desember 2022.
Ini bermula dari surat yang dikeluarkan Dinas Penanaman Modal Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) NTB Nomor: 503/03/001/PENCABUTAN-SIPA/DPMPTSP/2022 yang menganulir izin PT GNE melalui surat tentang pencabutan izin pengambilan air tanah PT Gerbang NTB Emas tertanggal 1 Desember 2022.
PT GNE sebagai mitra sudah tidak bisa lagi menjamin operasional PT BAL yang memproduksi air untuk kebutuhan rumah tangga dan pengusaha di dua gili yakni Trawangan dan Gili Meno, sehingga imbas-nya, masyarakat di Gili Trawangan dan Meno mengalami krisis air akibat terhentinya suplai air bersih ke wilayah itu.
Asisten Setda III NTB Wirawan Ahmad mengatakan telah memetakan sejumlah persoalan dalam polemik tersebut.
Untuk Gili Trawangan saat ini tengah dalam tahapan proses pendaftaran pemasangan infrastruktur air milik PT TCN yang merupakan mitra PDAM Amerta Dayan Gunung KLU.
Pemkab Lombok Utara menyalurkan air dengan menggunakan perahu untuk mengatasi krisis air di Gili Meno
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com NTB di Google News