Pembangunan Bale Budaya Harus Segera Rampung, Pemkot Mataram: Hemat Rp 500 Juta
ntb.jpnn.com, MATARAM - Pemkot Mataram, Nusa Tenggara Barat, menyebutkan, akan meneruskan pembangunan Bale Budaya atau rumah budaya di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Pagutan.
Hal tersebut dilakukan untuk menghidupkan industri MICE (Meeting, Incentive, Conference, Exhibition) sehingga mampu menggerakkan ekonomi masyarakat.
Asisten II Bidang Administrasi Pembangunan dan Perekonomian Setda Kota Mataram Lalu Alwan Basri, Senin (19/9), mengatakan Bale Budaya yang dibangun di areal RTH Pagutan ini, merupakan sebuah "becingah" atau aula serba guna khas Suku Sasak dengan ukuran 48x48 meter yang dapat digunakan untuk berbagai kegiatan seni, budaya, serta edukasi di Kota Mataram.
"Karena itu pembangunan Bale Budaya, memang harus segera rampung agar bisa dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat sehingga bangunan itu dapat menjadi salah satu potensi pendapatan daerah yang baru," katanya.
Selain juga akan menghidupkan industri pertemuan hingga pameran di wilayah Kota Mataram.
Pihaknya yakin, jika sudah rampung banyak penyelenggara MICE termasuk EO (event organizer) yang akan bisa memanfaatkan tempat tersebut sebab areal Bale Budaya didukung dengan kawasan terbuka, dan tempat parkir luas, apalagi bisa disewakan dengan harga lebih rendah dibandingkan tempat lain.
"Misalnya, kalau di Islamic Center harga sewa gedung mencapai Rp 20 juta, kami bisa Rp 10 juta atau Rp 15 juta yang penting ada pemasukan," katanya.
Terkait dengan teknis pembangunan, ia mengatakan, pelaksanaan tender pembangunan mengalami efisiensi anggaran sebesar Rp 500 juta, dari pagu Rp 1,8 miliar kontrak menjadi Rp 1,3 miliar.
Pembangunan Bale Budaya harus segera dirampungkan agar bisa difungsikan untuk menghidupkan MICE
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com NTB di Google News