Heboh Bukti Transfer Dugaan Uang Pelicin DAK di NTB, Ada yang Mengaku Hanya Bercanda
"Dia menyebut salah kirim karena pak Qomar tidak mungkin terima fee proyek," jelasnya.
"Itu bahasa candaan sebenarnya sebagai sesama kawan. Tetapi supaya tidak berlanjut menjadi salah tafsir oleh banyak pihak, dia kembalikan lagi dana itu ke saya," tambahnya.
Disinggung soal hubungan dia yang bekerja di perusahaan pelat merah dengan DAK Dinas Dikbud NTB ini, Dedi menyebut bahwa memang ada kerjasama.
"Kebetulan kami di perusahaan daerah punya unit bisnis untuk bahan baku material seperti pasir, batu, baja ringan, mebler dan beberapa unit kaitannya dengan pembangunan," ungkapnya.
Disampaikan, dari perintah pimpinannya di perusahaan dia diminta untuk menawarkan orang yang mungkin dapat pekerjaan supaya bisa suplai material.
"Akhirnya kami cari tahu dan bertemu beberapa orang yang informasinya sedang mengincar pekerjaan ini," imbuhnya.
Sebenarnya, lanjut dia, DAK ini tidak bisa diatur orang swasta dan itu murni dinas dan sekolah yang mengatur.
Disinggung soal peran Kabid Pengembangan SMK dalam perusahaannya itu, dia mengaku secara pribadi tidak pernah koordinasi.
Dugaan adanya uang pelicin dalam penyaluran DAK, rupanya menjadi bahan candaan
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com NTB di Google News