Bayang-bayang Inflasi di NTB dan Vaksinasi Covid-19
Baca Juga:
Pada Juni 2022, NTB mengalami inflasi sebesar 5,37 persen (yoy), lebih tinggi dari nasional yang tercatat sebesar 4,35 persen (yoy).
Inflasi terjadi utamanya karena kenaikan tarif angkutan udara yang mencapai 10,48 persen (yoy), dan kelompok bahan makanan sebesar 8,82 persen.
"Masyarakat melihat bahwa kondisi ekonomi di NTB, memang sudah bagus ditandai dengan pertumbuhan ekonomi di angka 7,76 persen, tetapi kualitasnya harus dijaga, artinya inflasi harus ditekan," ucap Fauzi.
Ia mengatakan upaya untuk tetap mempertahankan pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan inklusif di NTB, dilakukan melalui peningkatan mobilitas masyarakat di sektor pariwisata, salah satunya dengan cara insentif vaksinasi booster ketiga yang lebih tinggi.
Selain itu, dapat dilakukan ekspansi atau pembukaan sektor-sektor prioritas lainnya, yakni pertanian, perkebunan, perikanan, industri kreatif dan olahan.
"Kami juga intensif melakukan operasi pasar murah bekerja sama dengan Tim Pengendali Inflasi Daerah Provinsi dan kabupaten/kota," katanya. (antara/ket/jpnn)
Ada bayang-bayang inflasi pada perekonomian NTB, dan peran vaksinasi Covid-19
Redaktur & Reporter : Ni Ketut Efrata Fransiska
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com NTB di Google News