Revalidasi Geopark Rinjani, UNESCO Kunjungi Desa Senaru
ntb.jpnn.com, LOMBOK UTARA - Warga Desa Senaru, Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat pasti dag dig dug.
Pasalnya, tim lapangan asesor Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa Bangsa (UNESCO) sempat berkunjung ke sana untuk pengecekan ulang atau revalidasi status Global Geopark Rinjani.
Kepala Desa Senaru, Raden Akria Buana mengatakan, Tim Asesor Unesco dalam kunjungannya itu, mendatangi kebun kopi, rumah adat Senaru, dan menemui para pelaku wisata.
Dikatakannya, Pemerintah Desa Senaru, Universitas Mataram (Unram) dan Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Rinjani Barat siap bekerja sama mengelola potensi wisata kebun kopi di kawasan tersebut.
KPH Rinjani Barat yang memiliki luas areal 230 hektare serta menjadi pintu masuk Taman Nasional Gunung Rinjani melalui jalur Pelawangan Senaru dan Danau Segara Anak.
Termasuk juga menjadi pintu masuk second summit Gunung Sangkareang.
"Intinya bersama Bumdes Senaru, kami akan konsisten mengangkat kearifan budaya lokal dan masyarakat Desa adat Senaru," katanya.
"Proses evaluasi dan validasi ini berlangsung empat tahun sekali. Kami berharap kegiatan ini berjalan lancar dan status geopark tetap menjadi 'green card' sehingga Rinjani tetap menjadi bagian anggota UNESCO Global Geopark," kata Wakil Gubernur NTB Sitti Rohmi Djalillah, Senin (30/5).
Dalam rangka revalidasi Geopark Rinjani, Tim Asesor UNESCO mengunjungi Desa Senaru di Lombok Utara
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com NTB di Google News