Pelajari Hasil Autopsi Brigadir J, Timsus Bentukan Kapolri Segera Panggil Saksi Berikutnya
Lulusan Akpol 1987 mengatakan dalam penanganan kasus tersebut tim khusus lebih mengedepankan pada metode scientific crime investigation.
Scientific Crime Investigation (SCI) atau teknik investigasi kejahatan secara ilmiah merupakan rangkaian proses penyelidikan atau penyidikan terhadap kasus kejahatan dengan cara mencari dan menemukan fakta-fakta suatu peristiwa tindak pidana.
Rangkaian proses mencari fakta-fakta dalam metode SCI antara lain dengan melalui wawancara saksi, interogasi tersangka, pengumpulan dan penyimpanan bukti, dan metode-metode penyelidikan ilmiah lainnya.
Mengutip penjelasan Direktur Eksekutif Lembaga Pengembangan Profesi dan Teknologi Kepolisian (LP2TK) Dede Farhan Aulawi bahwa berbagai teknik investigasi ilmiah yang di lakukan saat mencari untuk menemukan fakta dikenal sebagai ilmu forensik.
"Kami lebih menekankan kepada scientific crime investigation, sehingga hasilnya objektif dan bisa terbuka bagi masyarakat," ujar jenderal kelahiran Cilacap, 19 Februari 1965 itu.
Ketua Harian Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Benny Mamoto mengapresiasi langkah Jenderal Listyo membentuk tim gabungan dengan melibatkan unsur eksternal, yakni Kompolnas dan Komnas HAM.
"Langkah ini tentu suatu wujud nyata bentuk transparansi. Langkah ini diharapkan bisa memastikan bhwa proses penyidikan yang dilaksanakan sesuai dengan aturan, objektif, dan semua analisis kesimpulan itu berdasarkan fakta lapangan yang sudah teruji," ujar Benny. (cr3/jpnn)
Setelah mempelajari hasil autopsi jenazah Brigadir J, timsus bentukan Kapolri temukan hal mencengangkan
Redaktur & Reporter : Ni Ketut Efrata Fransiska
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com NTB di Google News