Korupsi Proyek Dermaga Gili Air, 2 Terdakwa Divonis 16 Bulan Penjara

Putusan untuk Slamet Waloejo ini selaras dengan tuntutan jaksa, baik dalam hal pidana hukuman dan denda maupun pembayaran uang pengganti kerugian negara.
Usai mendengarkan putusan, Slamet Waloejo menyampaikan dirinya belum dapat menentukan sikap.
Begitu juga dengan jaksa penuntut umum yang diwakilkan Budi Tridadi.
Pada agenda sidang kedua, putusan untuk terdakwa Luqmanul Hakim yang berperan sebagai tenaga ahli dari konsultan pengawas proyek.
Hakim menyatakan perbuatan Luqmanul Hakim terbukti melanggar dakwaan subsider dengan menjatuhkan hukuman 16 bulan penjara dan denda Rp 50 juta subsider satu bulan kurungan.
Luqmanul juga tidak dibebankan uang pengganti kerugian negara.
Namun, uang Rp 75 juta yang telah dititipkan ke penyidik dipertimbangkan hakim menjadi bagian dari upaya pemulihan kerugian negara.
Untuk putusan Luqmanul Hakim ini lebih rendah dibandingkan tuntutan jaksa dua tahun penjara dengan denda Rp 50 juta subsider 3 bulan kurungan.
Kasus korupsi proyek Dermaga Gili Air memasuki sidang putusan, 2 terdakwa divonis 16 bulan penjara
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com NTB di Google News