Pilkades di Selong Belanak Diduga Ada Kecurangan, Baca Selengkapnya
Dia menduga di TPS 6 nama orang yang sudah meninggal dan di luar negri juga dipakai untuk memilih.
"Karena sistem pencoblosannya yang tidak memanggil nama dengan pengeras suara, maka siapa tau orang yang udah meninggal dunia bisa memilih," tegasnya.
Pihaknya mengaku sempat memberikan protes akan tetapi digubris oleh KPPS bahwa itu sudah biasa dilakukan disini tanpa panggil nama.
"Seharusnya prosesnya pemilihannya dilakukan dengan panggil nama supaya masyarakat bisa mengetahui siapa yang memilih," katanya.
Gafur melanjutkan, di TPS 6 juga ada dua suara yang dicabut secara sembarang karena pemilih tidak masuk didalam DPT dan pencabutan yang dilakukan tanpa berita acara.
"Masyarakat sudah menggunakan hak pilih dan memasukkan surat suara ke dalam kotak suara, akan tetapi karena tidak masuk dalam DPT maka surat suara tersebut dicabut secara sembarang," bebernya.
Hal ini dianggap merugikan salah satu calon.
Tim nomor 2 Lalu Sayuti juga menduga adanya kecurangan pada saat melakukan cukit data yang dilakukan dengan cara tidak menyambangi warga ke rumah.
Diduga terjadi kecurangan dalam Pilkades di Selong Belanak, dilakukan secara terstruktur
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com NTB di Google News