Pencemaran Teluk Bima Rugikan Nelayan
Merujuk kepada data Walhi, dia menjelaskan bahwa setidaknya terdapat 43 kasus pencemaran laut sejak 1999 dan menjadi salah satu faktor penurunan jumlah masyarakat yang berprofesi sebagai nelayan.
Dalam diskusi yang sama, Direktur Eksekutif Walhi NTB Amri Nuryadi mengatakan pencemaran memiliki dampak nyata terhadap perairan laut termasuk yang terjadi baru-baru ini di wilayah Teluk Bima, NTB.
Dia menjelaskan bahwa dari pemantauan Walhi NTB di lokasi yang diduga tercemar material seperti gel yang tidak bercampur sempurna dengan air laut di Teluk Bima, telah mengakibatkan banyak ikan mati termasuk yang berada di tambak tidak jauh dari lokasi pencemaran.
Menurutnya, terdapat beberapa masyarakat yang mengonsumsi ikan di wilayah tersebut mengalami keracunan.
Kejadian itu juga mengakibatkan terdapat nelayan yang tidak berani melaut karena wilayah tangkapnya masuk dalam daerah yang tercemar.
Aktivitas ekonomi lain juga terhenti termasuk pariwisata.
Amri mendorong agar dilakukan langkah sigap untuk memastikan sumber dan sebab pencemaran.
Perlu dilakukan juga langkah pemulihan lingkungan dan ekonomi terhadap masyarakat yang terdampak.
Pencemaran air laut yang terjadi di Teluk Bima turut merugikan nelayan
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com NTB di Google News