Pak Ogah Harus Cari Pekerjaan Lain, Berikut Alasannya
Di sisi lain, Saleh juga tidak menampik banyak masyarakat terbantu terhadap keberadaan "pak ogah", tetapi Dishub tetap kembali ke aturan yaitu tidak bisa menyerahkan pengaturan lalu lintas kepada orang yang tidak memiliki kompetensi dan kualifikasi dalam hal tersebut.
Baca Juga:
Dikatakan, untuk mengurai titik-titik kepadatan lalu lintas, Dishub sudah memiliki tim sebanyak tiga regu satu regu anggotanya 20 orang yang setiap hari disebar pagi dan sore untuk mengurai kepadatan lalu lintas yang dipantau melalui CCTV, termasuk titik-titik tempat "pak ogah" tersebut.
Di antaranya, di simpang Kampus Universitas Muhammadiyah Pagesangan, simpang Gebang, Kekalik, Pagutan, dan di Dakota Rembiga.
"Jadi titik-titik padat selalu kita kawal. Perlu diingat, di Mataram terjadi titik kepadatan lalu lintas yang menjadi ciri kawasan kota berkembang, tapi bukan macet," kata Saleh. (antara/ket/jpnn)
Dishub Mataram NTB menyarankan agar "pak ogah" di Mataram mencari pekerjaan di sektor lain
Redaktur & Reporter : Ketut Efrata
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com NTB di Google News