Pengolahan Sampah di Mataram Pakai Metode BSF, Seperti Apa?

Sabtu, 23 April 2022 – 14:28 WIB
Pengolahan Sampah di Mataram Pakai Metode BSF, Seperti Apa? - JPNN.com NTB
Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat Hj Sitti Rohmi Djalilah. (Foto: ANTARA/Nirkomala)

"Kalau masalah dukungan, Insya Allah kita bisa berikan. Sekarang tergantung respons dari kabupaten/kota," katanya.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Mataram HM Kemal Islam sebelumnya mengatakan saat ini pihaknya mulai melaksanakan pembangunan lapak pengembangan budidaya maggot, sebagai upaya mengurangi 30 persen volume sampah basah dari rumah tangga yang dibuang ke tempat pembuangan akhir (TPA).

"Saat ini kita sedang melakukan pengurukan lahan untuk pembangunan lapak budidaya maggot. Untuk pengurukan kita butuh sekitar 400 ton, dan sudah berjalan 50 persen," katanya.

Ia mengatakan, lapak sarana dan prasarana pengembangan maggot tersebut dibangun di Bank Sampah Lisan Kebon Talo dengan total anggaran Rp 1,2 miliar.

"Jika semua proses bisa berjalan sesuai perencanaannya, kita targetkan Agustus 2022, pengembangan maggot di Kebon Talo bisa kita mulai," katanya.

Ia mengatakan, untuk pangsa pasar maggot saat ini sudah banyak, sebab maggot banyak diolah menjadi pakan ternak seperti ayam, burung, dan ikan.

Selain itu, maggot juga bisa diolah menjadi tepung yang dijadikan bahan campuran pembuatan pakan ternak. Harga tepung maggot mencapai hingga Rp 70 ribu per kilogram.

"Budidaya maggot ini bisa menjadi peluang pendapatan daerah yang baru," katanya. (antara/ket/jpnn)

Pengolahan Sampah di Kota Mataram akan memakai metode BSF, seperti apakah itu?

Redaktur & Reporter : Ni Ketut Efrata Fransiska

Facebook JPNN.com NTB Twitter JPNN.com NTB Pinterest JPNN.com NTB Linkedin JPNN.com NTB Flipboard JPNN.com NTB Line JPNN.com NTB JPNN.com NTB

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com NTB di Google News

TERPOPULER

PERIODE:   6 JAM 12 JAM 1 HARI 1 MINGGU

Maaf, saat ini data tidak tersedia