Tim Penilai Ulang Lahan Bendungan Beringin di NTB Dapat Dukungan

Selasa, 04 Oktober 2022 – 14:45 WIB
Tim Penilai Ulang Lahan Bendungan Beringin di NTB Dapat Dukungan - JPNN.com NTB
Anggota DPRD Nusa Tenggara Barat (NTB) HL Budi Suryata. ANTARA/Nur Imansyah

Sebelumnya, ratusan warga yang berada di tiga desa di Kecamatan Utan Kabupaten Sumbawa yakni Desa Motong, Desa Setuik Berang, dan Desa Tengah, mendesak pemerintah untuk menaikkan harga tanah. Pasalnya, penaksiran harga beli pemerintah dinilai terlalu rendah yakni sekitar Rp 2 juta per are atau per 100 meter persegi.

Pembangunan Bendungan Beringin Sila di Desa Tengah, Kecamatan Utan, Kabupaten Sumbawa dilakukan sejak Januari 2019 dengan biaya sebesar Rp 1,721 triliun.

Pembangunan dilakukan dalam dua paket di mana Paket I dilaksanakan oleh PT Abipraya-Mina (KSO). Sementara Paket II oleh PT Nindya-Lestari (KSO) dan supervisi dilaksanakan oleh PT Indra Karya-Bina-Tuah (KSO).

Konstruksi Bendungan Beringin Sila didesain dengan tinggi 70,5 meter, panjang 787,58 meter dan lebar puncak 12 meter. Bendungan tersebut juga memiliki total kapasitas tampungan 27,46 juta meter kubik dan luas genangan 126 hektare.

Bendungan ini nantinya akan mampu mengairi lahan seluas 3.500 hektare dan menghasilkan air baku sebesar 76 liter per detik untuk mendukung pertanian di Kabupaten Sumbawa.

Selain itu, kehadiran bendungan ini juga memberikan manfaat untuk pembangkit listrik tenaga mikrohidro (PLTM) sebesar 1,4 MW dan reduksi banjir sebesar 90,37 m3 per detik. Bahkan juga berpotensi sebagai tempat pariwisata, perikanan tangkap, dan tempat konservasi. (antara/ket/jpnn)

Pembentukan tim penilai ulang lahan Bendungan Beringin di NTB mendapat dukungan penuh

Redaktur & Reporter : Ketut Efrata

Facebook JPNN.com NTB Twitter JPNN.com NTB Pinterest JPNN.com NTB Linkedin JPNN.com NTB Flipboard JPNN.com NTB Line JPNN.com NTB JPNN.com NTB

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com NTB di Google News

TERPOPULER

PERIODE:   6 JAM 12 JAM 1 HARI 1 MINGGU

Maaf, saat ini data tidak tersedia