Bulog NTB Masih Harus Beli 38 Ribu Ton Beras Petani
Abdul mengatakan harga fleksibilitas tersebut berdasarkan arahan Direksi Bulog, dalam rangka menyikapi kondisi sekarang untuk memperkuat stok.
Oleh sebab itu, Kantor Wilayah Bulog NTB masih diberikan target penyerapan sebanyak 45 ribu ton setara gabah kering giling dengan harga fleksibilitas karena mengingat harga gabah di tingkat petani mengalami kenaikan di atas HPP.
Di satu sisi, para mitra tidak mampu memasukkan gabah ke Bulog dengan harga Rp 5.300/kg atau sesuai HPP, karena pelaku pasar dari luar NTB berani membeli gabah kering giling dengan harga Rp 5.800/kg, dan beras seharga Rp 8.900/kg.
"Itu salah satu tantangan Bulog NTB di dalam mencapai target pada 2022. Situasi itu berbeda dengan tahun 2021, di mana Bulog NTB mampu menyerap sebanyak 140 ribu ton gabah petani," ujarnya.
Terkait adanya informasi harga gabah petani anjlok di salah satu kabupaten di Pulau Sumbawa, Abdul membantah hal tersebut. Sebab, permintaan gabah dan beras antarpulau oleh pihak swasta lagi ramai saat ini.
"Dalam kondisi persaingan pembelian yang ramai, kami tetap optimis dan mengimbau para kepala cabang untuk mengimbau para mitra Bulog agar tetap berusaha melakukan pembelian gabah petani untuk dimasukkan ke Bulog," katanya. (antara/ket/jpnn)
Perum Bulog NTB masih harus melakukan pembelian sebanyak 38 ribu ton beras milik petani untuk merealisasikan target tahun ini
Redaktur & Reporter : Ketut Efrata
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com NTB di Google News