Bulog NTB Masih Harus Beli 38 Ribu Ton Beras Petani
ntb.jpnn.com, MATARAM - Perum Bulog Nusa Tenggara Barat masih harus mengeluarkan dana mencapai Rp 339,78 miliar untuk membeli beras petani sebanyak 38.612 ton.
Demikian, barulah target penyerapan beras sebanyak 112.600 ton hingga akhir 2022 bisa terealisasi.
Hingga September, Bulog NTB sudah menggelontorkan dana Rp 614 miliar untuk membeli beras sebanyak 73.988 ton.
Jumlah ini mewakili 65,71 persen dari target 112.600 ton pada 2022.
Pimpinan Wilayah Bulog NTB Abdul Muis Sayyed Ali menyebutkan, dana pembelian beras dan gabah petani yang mencapai ratusan miliar rupiah tersebut berputar di 10 kabupaten/kota di NTB, khususnya sentra produksi padi terbesar seperti di Kabupaten Sumbawa, Lombok Timur dan Lombok Tengah.
"Kami membeli gabah dengan harga Rp 5.300 per kilogram (kg), sedangkan beras Rp 8.300/kg. Itu sesuai harga pembelian pemerintah (HPP)," katanya.
Estimasi anggaran yang dikeluarkan mengacu pada harga pembelian beras dan gabah dengan mekanisme fleksibilitas, yaitu gabah kering giling senilai Rp 5.600/kg, dan beras senilai Rp 8.800/kg.
Harga fleksibilitas tersebut berlaku hingga November 2022.
Perum Bulog NTB masih harus melakukan pembelian sebanyak 38 ribu ton beras milik petani untuk merealisasikan target tahun ini
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com NTB di Google News