34 BPR Syariah Jatim Plus Berkumpul di Mataram, Siapkan Amunisi
Menurut dia, capaian nilai aset BPRS Dinar Ashri sebesar Rp 900 miliar lebih atau mendekati Rp 1 triliun merupakan sesuatu yang spektakuler karena dicapai dalam kurun waktu 16 tahun.
Baca Juga:
Ahmad juga menilai manajemen pengelolaan perusahaan tersebut sangat efisien, mulai dari tenaga kerja yang hanya 137 orang dengan jumlah kantor sebanyak sembilan unit yang tersebar di Pulau Lombok, dan Pulau Sumbawa, NTB.
Selain itu, tata kelola teknologi informasinya sudah cukup bagus karena ada direktur khusus yang menangani bagian teknologi informasi.
"Yang paling kami antusias adalah komitmen kedisiplinan, teguh menjalankan standar operasional prosedur yang sudah disepakati. Disiplin waktu bagian dari contoh yang baik. Itu bukti atau ciri-ciri syariah yang harus dijalankan," katanya.
Sementara itu, Direktur Utama BPRS Dinar Ashri Mustaen, mengaku bangga karena telah dikunjungi oleh 34 BPRS dari Jatim, Bali-Nusra, Maluku Utara, dan Kalimantan, untuk berbagi pengalaman dalam hal pengelolaan perusahaan.
"Ukuran aset, kami nomor tiga nasional. Tetapi kalau di Jatim Plus, kami nomor dua, tapi kalau dari laba, kami nomor satu. Itu lah yang waw menurut teman-teman sehingga berkunjung untuk mengetahui bagaimana cara pengelolaan dan kami jelaskan secara umum, mulai dari pengangkatan sumber daya manusia dan tata kelola teknologi informasi," ucapnya.
Dalam kesempatan itu, Mustaen juga mempromosikan produk lokal dengan memberikan suvenir berupa kain tenun lokal bagi tamu perempuan, sedangkan tamu laki-lai diberikan udeng khas Lombok yang diproduksi oleh perajin dari Sukarara, Kabupaten Lombok Tengah. (antara/ket/jpnn)
Sebanya 34 BPR Syariah berkumpul di Mataram untuk mempelajari kiat sukses pengelolaan BPRS Dinar Ashri
Redaktur & Reporter : Ketut Efrata
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com NTB di Google News