Telan Dana Rp 350 Miliar, Pembangunan IGD Capai 60 Persen
"Satu gedung lagi penambahan ruang yang dipakai sebelumnya untuk ruang isolasi pasien Covid-19, akan berdiri enam lantai dari sebelumnya sudah terbangun empat lantai," terang dokter Jack, sapaan akrabnya.
Menurut Ketua Ikatan Motor Indonesia (IMI) NTB ini, pembangunan gedung IGD terintegrasi dan rawat inap ini, tidak lain akan menambah kapasitas pelayanan dan optimalisasi layanan kesehatan di rumah sakit terbesar di NTB itu menjadi rumah sakit grade A dan terbesar di kawasan Indonesia Timur.
"Jadi, kami berharap dengan fasilitas yang nantinya ada, layanan radioterapi, kemoterapi, kanker, otak, bahkan bedah jantung masyarakat bisa melakukan pengobatan cukup di RSUP NTB. Tidak perlu lagi harus dirujuk ke rumah sakit lain," katanya.
Selain itu, pembangunan gedung IGD Terintegrasi dan rawat inap tersebut, lanjut dokter Jack, dipersiapkan untuk mendukung pelaksanaan sejumlah agenda internasional yang ada di NTB, seperti MotoGP, World Superbike (WSBK) dan MXGP.
Pembangunan Gedung IGD Terintegrasi menggunakan dana pinjaman program PEN yang diperoleh Pemprov NTB dari PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) Tahun 2021, di mana Pemprov NTB mendapatkan pinjaman sebesar Rp 750 miliar.
Dana pinjaman sebesar itu, Rp 250 miliar digunakan untuk membiayai program percepatan penanganan jalan tahun jamak.
Kemudian, untuk pengembangan RSUD Provinsi NTB sebesar Rp 500 miliar.
Dari jumlah itu, anggaran yang digunakan untuk membangun gedung dan fasilitas-nya sebesar Rp 350 miliar.
Menelan dana yang cukup besar, yakni Rp 350 miliar, progres pembangunan IGD telah mencapai 60 persen
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com NTB di Google News