Ritual Adat Nede Embung Puntik di Lombok Tengah, Mengenang Sang Ulama
Demikian tutur, Juru Pelihara Makam, Lalu Jasmawadi, yang juga generasi ke-13 Denek Mas Suryadiningrat.
Ritual adat bernama Nede Embung Puntik itu, digelar setiap bulan ketujuh tanggalan Sasak.
Tepatnya, setiap Senin pada November. Pada ritual itu, masyarakat membawa hasil bumi dan berdoa minta berkah.
"Setiap bulan ketujuh tanggalan Sasak atau setiap Senin di November," katanya, Rabu (17/8).
Ritual adat ini, telah turun temurun. Diyakini, jika tidak menggelar ritual mendapatkan malapetaka.
Pada November, ritual berlangsung empat kali yang digelar setiap Senin.
Masyarakat mengunjungi makam, dan berdoa sebagai ucapan syukur dan meminta berkah Allah SWT.
Selain pada November, ritual adat biasanya juga digelar pada akhir Februari.(*)
Mari berkenalan dengan ritual adat Nede Embung Puntik di Lombok Tengah, sekaligus mengenang sang ulama
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com NTB di Google News