Model Penyaluran DAK Rawan, Fitra NTB Ungkap Alasannya
ntb.jpnn.com, MATARAM - Ramainya berita tentang penyaluran dana alokasi khusus (DAK) rupanya tidak terlalu mengagetkan.
Riuhnya pemberitaan tentang DAK ini memang telah diprediksi oleh Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra) NTB.
Sistem swakelola tipe 1 dalam pengerjaan DAK fisik ini dianggap sarat dengan potensi permainan, karena dilaksanakan dengan tertutup.
Direktur Fitra NTB Ramli mengungkapkan, model swakelola tersebut memberikan peluang bagi pemilik kewenangan dalam pengelolaan DAK Dikbud NTB dari perencanaan, pelaksanaan sampai pengawasan.
"Maka di sinilah ruang masuknya para broker proyek," katanya.
Menurut Ramli, broker ini berperan membawa para penyedia atau pemborong agar mendapat keistimewaan untuk ditunjuk atau dipilih dalam penyediaan material atau tenaga kerja.
Broker ini mereka yang memiliki akses ke pihak yang memiliki kewenangan dalam pengelolaan DAK.
Prediksi Fitra ini sejalan dengan temuan di lapangan.
Model swakelola dalam penyaluran DAK dianggap rawan, Fitra NTB beberkan alasannya
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com NTB di Google News