Coba Bermain dengan DAK, Sekda NTB: Resikonya Tanggung Sendiri

ntb.jpnn.com, MATARAM - Banyak pihak geram dengan penyaluran dana alokasi khusus (DAK) yang terkesan tidak transparan.

Belakangan, santer beradar bukti transfer sejumlah dana yang diduga menjadi fee atau uang pelicin dari penyaluran DAK pada Dinas Dikbud NTB tersebut.

Sekretaris Daerah (Sekda) NTB, HL Gita Ariadi mengaku akan mengambil langkah-langkah hukum bila ada dugaan permainan oleh oknum-oknum tertentu dalam proyek pengerjaan DAK Tahun 2022 yang bernilai Rp 153 miliar itu.

"Jangan ada upaya yang bersifat kolutif. Kalau ada indikasi menyalahi aturan maka risikonya hukum dan kalau ada itu dan terbukti maka dia akan tanggung sendiri," tegasnya.

Selain itu Gita juga sudah memperingatkan Dikbud NTB untuk tidak main-main dalam program yang bersumber pendanaannya dari pemerintah pusat tersebut.

"Intinya, jika ada ASN Pemprov yang ikut terlibat, pada permainan fee DAK, maka kami akan lacak. Itu fee untuk apa. Jadi, segala masukan yang ada. Salah satunya, beredar bukti transfer kami akan dalami dan kawal lebih baik lagi," tegasnya.

Miq Gita sapaan akrab Sekda NTB mengatakan, bahwa pihaknya akan serius mengawal program DAK tersebut.

Oleh karena itu, ia memastikan tidak akan menolelir manakala ada indikasi praktik mal administrasi pada proyek pelaksanaan DAK tersebut.