SMAN 1 Praya Punya Segudang Prestasi, Aksi Pengeroyokan Disebut Tradisi
ntb.jpnn.com, PRAYA - Pihak keluarga dari korban pengeroyokan di SMAN 1 Praya mengaku kaget dengan reaksi kepala sekolah dengan atas aksi yang dilakukan oleh para senior.
Kepala Sekolah SMAN 1 Praya, Kadian, sempat menyebutkan bahwa pemukulan senior dalam ekstrakulikuler Paskibra tersebut sudah menjadi tradisi.
Atas tanggapan tersebut, pihak keluarga sangat menyayangkan.
Jawaban tersebut sungguh menyakiti batin ibu korban.
Demikian diungkapkan kuasa hukum keluarga korban, Lalu Dedy Rusmin.
Ibu korban yang mengetahui anaknya dalam kondisi seperti itu berinisiatif untuk melaporkan kejadian pengeroyokan tersebut ke aparat penegak hukum (APH).
"Laporan dari orang tua korban itu bermaksud supaya tidak ada lagi kekerasan pada dunia pendidikan apapun jenis alibinya," tegas Deny.
Bagi Deny, tidak ada tindakan kekerasan yang dapat dibenarkan dalam hukum, apalagi ini terjadi pada dunia pendidikan.
SMAN 1 Praya menjadi sekolah favorit di Lombok Tengah dan punya segudang prestasi, tetapi aksi pengeroyokan disebut tradisi
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com NTB di Google News