100 Nelayan di Labuhan Lombok Sekolah Gratis! Kurikulumnya tentang Cuaca
ntb.jpnn.com, LOMBOK TIMUR - Labuhan Lombok disebut sebagai sentra terbesar tangkap ikan di Nusa Tenggara Barat (NTB).
Atas dasar tersebut, 100 nelayan mendapat pembekalan untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang perubahan cuaca melalui Sekolah Lapang Cuaca Nelayan (SLCN).
SLCN diadakan oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Zainuddin Abdul Madjid (Stamet ZAM) bertempat di Labuhan Lombok, Kabupaten Lombok Timur.
"SLCN ini merupakan langkah nyata BMKG dalam mendukung program Ketahanan Pangan Nasional melalui pendekatan adaptasi resiko iklim, terutama di sektor kelautan dan perikanan," ujar Kepala BMKG Stamet ZAM, Cucu Kusmayancu, Senin (13/6).
Ia mengatakan, kondisi cuaca dan iklim yang sangat beragam merupakan tantangan utama dalam pengelolaan di berbagai sektor khususnya perikanan.
Atas dasar itu nelayan didorong untuk mendapatkan informasi cuaca, prakiraan musim, cuaca ekstrem, prakiraan gelombang, dan kecepatan angin.
Diharapkan, para nelayan dan pemangku kepentingan dapat memahami informasi cuaca yang dibutuhkan untuk menunjang keselamatan berlayar, sehingga harapannya dapat meningkatkan kesejahteraan nelayan.
"Dari 100 orang nelayan yang mengikuti kegiatan ini, 75 orang di antaranya berasal dari nelayan Labuhan Lombok. Dan sisanya sekitar 25 orang berasal dari nelayan di sekitar seperti Labuhan Haji dan Keruak," katanya.
Sebanyak 100 nelayan di Labuhan Lombok mengikuti sekolah gratis! Kurikulumnya ditekankan pada pemahaman cuaca
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com NTB di Google News