Jelang 17 Agustus, Pelaku Pengeroyokan Paskibra Aktif Jalani Latihan
"Permintaan kami memang, kemarin di penyidik PPA karena terduga pelaku ada sebagian yang terpilih sebagai pengibar (bendera) saat 17 Agustus di kantor bupati, maka peroses pemanggilan dan pengambilan informasi kami minta hold atau tahan dulu sampai selesai proses pengibaran selesai," ucapnya.
"Agar tidak menganggu fokus aktivitas pengibaran nanti," sambungnya.
Seperti diketahui, kasus pengeroyokan anggota Paskibra di SMAN 1 Praya ini terjadi pada saat jam sekolah.
Di mana saat itu pelaku memanggil korban dan mengajak korban untuk masuk ke salah satu ruangan ekstrakurikuler Paskibra.
Dalam ruangan tersebut korban mendapatkan pengeroyokan dari senior yang tergabung dalam ekstrakurikuler Paskibra di SMAN 1 Praya.
Atas pengeroyokan itu, korban mengalami gangguan pendengaran dikarenakan ada luka pada bagian gendang telinganya. (mcr38/jpnn)
Kuasa hukum keluarga korban dari aksi pengeroyokan di SMAN 1 Proya menunggu sampai hari peringatan kemerdekaan RI selesai
Redaktur : Ketut Efrata
Reporter : Edi Suryansyah
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com NTB di Google News