Mas Bechi Punya Waktu Khusus Menggarap Santriwati

Brigjen Ramadhan menyebutkan lokasi Bechi melakukan kejahatan seksual.
Aksi yang kedua pada 18 Mei 2017, dilakukannya di Gubuk Cokro Kembang yang terletak di kawasan Pesantren Cinta Tanah Air, Kabupaten Jombang.
Dari kelakuannya itu, Brigjen Ramadhan membeberkan sejumlah barang bukti tindak pidana yang dilakukan tersangka Bechi.
"Barang bukti yang diamankan dua buah rok, dua buah jilbab, dua setel pakaian, satu buah kaus, dan tiga lembar surat pemberhentian sebagai murid IMP dan MQ," kata Ramadhan.
Terkait dengan aksi cabul Mas Bechi, penyidik telah memeriksa 36 orang saksi dan delapan saksi ahli.
Delapan saksi ahli itu terdiri atas tiga saksi ahli pidana, tiga ahli kedokteran, dan 2 ahli psikologi.
"Kemudian penyidik juga dapatkan visum et repertum korban dari RSUD Jombang. Kemudian, pada tanggal 4 Januari 2022, berkas perkara telah dinyatakan lengkap oleh jaksa penuntut umum atau P-21," ujar Ramadhan.
Mas Bechi disangka melanggar Pasal 285 KUHP dan Pasal 294 ayat (2) kedua huruf e KUHP karena diduga melakukan kejahatan seksual terhadap empat orang santriwati di pesantren asuhannya itu.
Mas Bechi atau MSAT ternyata punya waktu khusus menggarap santriwati yang jadi korbannya
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com NTB di Google News