Anak Jadi Korban Gempa Turki, Dengarkan Curhatan Pilu Sang Ayah
Irma, lanjut dia, tak jarang mendapatkan tawaran dari beberapa bos di Turki karena kinerjanya yang bagus.
"Dia ditawari kerja di mana-mana. Tapi sayang gajinya nggak jelas dan sering ditahan-tahan," ujar Nahrawi.
Beberapa rekan Irma pun turut menyesalkan kepindahan Irma ke Kota Dyarbakir, yang menjadi salah satu daerah terparah akibat gempa Turki yang terjadi Senin (6/2) lalu.
"Tetapi yang namanya takdir kan, tidak ada yang tahu," keluh sang ayah.
Di tempat yang sama, kakak Irma, Kasdiono (37) menuturkan bahwa adiknya sempat bekerja selama satu tahun di tempat lama.
Tidak lama setelah itu, Irma mengabarkan bahwa dirinya pindah kerja ke Kota Dyarbakir, tepatnya 40 hari sebelum gempa.
"Jadi apa-apa itu dia sering mengatakan keinginannya sama ibu di Bali. Kalau mau ngapain itu tetap komunikasi sama ibu saja," kata Kasdiono.
Komunikasi terakhir dengan Irma sekitar 40 hari sebelum gempa. Saat itu, Irma menceritakan kepadanya bahwa dirinya sempat dicari oleh mantan bosnya ke Dyarbakir.
"Saya bilang sama almarhum ya mana-mana yang baik," ujarnya.
Sang anak menjadi korban dalam gempa bumi di Turki, pria ini ungkapkan prestasi sebelum pindah
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com NTB di Google News