Terkait Pencemaran di Teluk Bima: Operasional Pertamina Tak Terganggu
Dugaan sementara, fenomena yang terjadi di Teluk Bima tersebut berasal dari lumut atau ganggang laut.
Untuk memastikan apa sebenarnya yang terjadi dan apa penyebab berkaitan dengan fenomena tersebut, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bima telah mengambil sampel air laut dan gumpalan berwarna coklat tersebut untuk dianalisa lebih lanjut di laboratorium.
Berdasarkan hasil pengamatan bahwa gumpalan yang terjadi di Teluk Bima bukan berasal dari tumpahan minyak.
Sebagai tindak lanjut, koordinasi antar pihak yang diikuti Asisten Deputi Bidang Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Konservasi Sumber Daya Alam, Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi, M Saleh Nugrahadi, dan perwakilan Kementerian Lingkungan Hidup (KLHK), Dinas LHK NTB, dan Kabupaten Bima, Pertamina serta tim kementerian terkait.
Dari hasil pertemuan secara virtual pada Kamis (28/4) tersebut, menegaskan kembali bahwa hasil dugaan sementara menunjukkan bahwa kejadian di Teluk Bima adalah fenomena alam diduga "sea snot" (lendir laut).
"Dugaan sementara fenomena alam yang terjadi di teluk Bima, adalah lumut atau ganggang dan tidak ada unsur pencemaran dari minyak," kata Kepala Dinas LHK NTB Madani Mukarom.
Namun, pihaknya belum bisa menyimpulkan secara pasti, karena masih menunggu hasil laboratorium yang hari ini (29/4) diharapkan bisa keluar hasilnya. (antara/ket/jpnn)
Terkait dengan adanya fenomena pencemaran di Teluk Bima: Pertamina pastikan operasional tak mengalami gangguan
Redaktur & Reporter : Ketut Efrata
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com NTB di Google News