Biaya Haji 2023 Naik, Pemerintah Punya Tugas Berat
ntb.jpnn.com, MATARAM - Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram Prof Masnun Tahir menanggapi dengan tegas usulan kenaikan Biaya Perjalanan Ibadah Haji (BPIH) tahun 2023.
Ia mengingatkan, pemerintah perlu menjaga pelayanan haji, dan di saat yang sama harus menjaga keberlanjutan nilai manfaat dari dana haji yang dikelola oleh Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH), sebagaimana disampaikan berbagai pihak.
Oleh karena itu, dia berharap semua pihak dapat menyikapi dengan jernih, logis, dan turut memberikan pemahaman kepada masyarakat terutama calon jemaah haji.
"Insyaallah, mereka akan memahami, karena itu kita husnudzon saja. Calon jemaah haji kita punya istitha'ah secara maali (ONH) dan secara qalbiiy (modal spiritualitas). Sambil kita tunggu hasil pembahasan di Panja DPR, bagaimana format kebijakan pemerintah dalam mengkombinasikan subsidi dan istitha'ah calon jamaah haji," katanya, Minggu (22/1).
Usulan Biaya Perjalanan Ibadah Haji (BPIH) tahun ini mencapai Rp 69.193.733,60.
Terkait dengan kenaikan tersebut, pihaknya menganggap itu jumlah yang logis dan realistis.
"Biaya itu logis dan realistis karena tentunya sudah berdasarkan kajian akademik dan kebutuhan empirik selama prosesi haji sekitar 40-an hari," ujarnya.
Menurut Masnun, apa yang disampaikan pemerintah melalui Kementerian Agama sudah transparan.
Biaya haji tahun ini mengalami kenaikan hingga Rp 69 juta, pemerintah diingatkan sesuatu
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com NTB di Google News