Dampak Abrasi, BPBD Gunakan Bangunan Ini
ntb.jpnn.com, MATARAM - BPBD Kota Mataram, NTB, berencana menggunakan bangunan hunian sementara (huntara) di Bintaro untuk relokasi 18 kepala keluarga (KK) warga Mapak Indah.
Rumah dari seluruh 18 KK ini roboh akibat abrasi.
"Jika lahan relokasi sudah tersedia, kita bisa gunakan bangunan huntara di Bintaro untuk warga Mapak Indah sebab bangunan huntara itu semi permanen jadi bisa dibongkar pasang," kata Kepala Pelaksana BPBD Kota Mataram Mahfuddin Noor, Kamis (29/12).
Pernyataan itu disampaikan menyikapi kondisi 18 KK warga Mapak Indah yang masih dievakuasi ke rumah keluarga terdekat, karena rumah mereka roboh akibat abrasi gelombang pasang pada Kamis (22/12).
Menurutnya, sebagian bangunan huntara di Bintaro sudah tidak digunakan sebab nelayan yang sebelumnya menempati huntara karena terdampak eksekusi lahan, sudah pindah ke rumah susun sederhana sewa (rusunawa).
"Jadi bekas bangunan huntara itu bisa kita gunakan untuk membuat huntara bagi warga Mapak Indah. Yang penting sekarang ada lahan," katanya lagi.
Baca Juga:
Mahfuddin mengatakan, relokasi menjadi salah satu solusi permanen sehingga ke depan tidak ada lagi warga yang menjadi korban abrasi pantai ketika datang musim angin barat.
"Karena itu, kita berharap langkah konkret dari pemerintah provinsi untuk menyiapkan lahan relokasi bisa segera terealisasi," katanya.
BPBD Mataram menggunakan bangunan huntara Bintaro untuk merelokasi warga Mapak Indah yang terdampak abrasi
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com NTB di Google News