Dianggap Sampah, Kilometer PDAM Lombok Tengah Dibongkar Warga
Akibat pelayanan buruk tersebut, beberapa usaha warga terganggu.
"Dulu, saya pasang kilometer ini untuk memperlancar usaha, tetapi tidak lama setelah dipasang ternyata airnya tidak ada," jelasnya.
Zuhri berharap pihak PDAM Tirta Ardia Rinjani segera turun untuk membongkar kilometer tersebut dan mengganti harga pasangnya.
"Buat apa juga di sini kalau hanya jadi sampah, lebih baik ambil dan kembalikan uang saya," tegasnya.
Begitu juga yang dialami oleh Astuti, ia mengaku jika petugas PDAM memang setiap bulan turun untuk mengecek kondisi kilometer.
Menurut Astuti, turunnya petugas itu bukan untuk memperbaiki saluran air. Tetapi hanya mengambil gambar sebagai laporannya saja.
"Tetap turun untuk ambil foto, tetapi tidak pernah untuk diperbaiki," kata Astuti.
Senada dengan Zuhri, Astuti juga menuntut pihak PDAM untuk mengganti biaya pemasangan kilometernya.
Lantaran kesal denga PDAM, warga membongkar kilometer secara serentak
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com NTB di Google News