Lahan di Senggigi Kritis, Upaya Ini Perlu Dilakukan
ntb.jpnn.com, LOMBOK BARAT - Sejumlah lahan di desa lingkar kawasan wisata Senggigi, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, dalam keadaan kritis dan memerlukan rehabilitasi.
Terkait dengan hal tersebut, Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS) Dodokan Moyosari memberikan bibit pohon sebanyak 37.000 batang kepada Desa Persiapan Penanggak.
Kepala BPDAS Dodokan Moyosari, Umar Nasir, menjelaskan, pemberian bantuan puluhan ribu batang bibit pohon tersebut dalam rangka menjaga kelestarian lingkungan melalui skema kebun bibit desa.
"Kegiatan penghijauan lahan pada 2022, kami ada beberapa skema pemberdayaan masyarakat, yakni skema kebun bibit permanen, kebun bibit rakyat dan kebun bibit desa," katanya, Senin (21/11).
Ia mengatakan, pihaknya melakukan pemberdayaan masyarakat karena ingin melibatkan masyarakat membangun kesadaran dan membangun partisipasi menjaga kelestarian lingkungan, namun ada nilai ekonomi juga yang diperoleh oleh masyarakat.
Manfaat ekonomi yang diperoleh oleh masyarakat berupa dana untuk proses penyediaan bibit pohon sebesar Rp 100 juta, baik skema kebun bibit rakyat maupun kebun bibit desa.
"Jadi dan itu ditransfer ke rekening kelompok untuk dikelola dalam rangka menghasilkan bibit. Jadi mereka menyediakan dan menanam, namun tetap di bawah kontrol kami sampai benar-benar tertanam dan tumbuh dengan baik," ujar Umar.
Penjabat sementara Kepala Desa Persiapan Penanggak, H Raiman, berterima kasih kepada BPDAS Dodokan Moyosari yang telah memberikan bantuan puluhan ribu bibit kayu dan buah untuk menghijaukan lahan di daerahnya.
BPDAS melakukan rehabilitasi lahan di lingkar kawasan wisata Senggigi
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com NTB di Google News