Lestarikan Budaya dengan Baju Adat Sasak, Sejauh Mana Esensinya?

Minggu, 23 Oktober 2022 – 20:00 WIB
Lestarikan Budaya dengan Baju Adat Sasak, Sejauh Mana Esensinya?   - JPNN.com NTB
Presiden Jokowi menggunakan baju adat Pegon. (Foto : Biro Pers Istana Negara)

ntb.jpnn.com, LOMBOK TIMUR - Kebijakan menggunakan pakaian adat Suku Sasak dinilai belum menyentuh akar dari penggunaan pakaian.

Aturan ini diperuntukkan bagi ASN dan pelajar.

Wakil Bupati Lombok Timur, Rumaksi menyebutkan, saat ini yang banyak digunakan adalah atribut pakaian luar.

"Bukan Sasak sebagaimana mestinya," ujarnya, beberapa waktu lalu.

Oleh karena itu, untuk ke depannya dia berharap penggunaan baju adat Sasak dapat menyentuh esensi dasar.

Dengan demikian, ekonomi para perajin tenun dapat meningkat, dan ini turut menjaga kelestarian budaya di Lombok Timur.

"Kami terus mendorong penggunaan kain tenun yang merupakan produk lokal Lombok Timur," katanya.

Hal tersebut, diungkapkan seusai membuka lomba fashion adat Sasak yang digelar Asosiasi Pengusaha Salon (APS).

Dalam menjaga keragaman budaya, telah diterapkan kebijakan untuk mengenakan baju adat Sasak
Facebook JPNN.com NTB Twitter JPNN.com NTB Pinterest JPNN.com NTB Linkedin JPNN.com NTB Flipboard JPNN.com NTB Line JPNN.com NTB JPNN.com NTB

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com NTB di Google News

TERPOPULER

PERIODE:   6 JAM 12 JAM 1 HARI 1 MINGGU

Maaf, saat ini data tidak tersedia