Potensi Hujan di NTB Meningkat hingga Akhir Oktober
Aliran massa udara pada dasarian II Oktober diprediksi mulai didominasi oleh angin baratan.
Pada bulan November 2022 monsun Asia diprediksi aktif, kemudian pada bulan Desember – Januari 2023 monsun Asia mendominasi seluruh wilayah Indonesia khususnya wilayah bagian Selatan termasuk NTB.
Pergerakan Madden Julian Oscillation (MJO) saat ini terpantau tidak aktif di wilayah Indonesia dan diprakirakan akan tetap tidak aktif hingga awal dasarian I November 2022.
Prediksi anomali OLR secara spasial menunjukkan kondisi normal dan diprakirakan tidak ada potensi pertumbuhan awan konvektif secara signifikan hingga awal dasarian I November 2022 khususnya di wilayah Indonesia bagian selatan termasuk NTB.
"Rata-rata anomali Suhu Muka Laut (SST) sekitar wilayah NTB saat ini berada pada kategori hangat dan diprakirakan kondisi hangat ini akan mendominasi wilayah perairan Indonesia bagian Selatan dan bertahan hingga November 2022," katanya.
Peluang curah hujan pada dasarian III Oktober 2022 dengan intensitas >20 mm/dasarian terjadi di sebagian besar wilayah NTB dengan probabilitas > 90 persen kecuali di sebagian kecil wilayah Lombok Tengah bagian Selatan, Lombok Utara bagian Utara, serta wilayah pesisir timur Bima.
Sedangkan curah hujan dengan intensitas >50 mm/dasarian diprakirakan terjadi di wilayah pesisir Lombok Barat bagian Utara, Lombok Tengah Bagian Utara, Kabupaten Sumbawa Barat, serta sebagian Kabupaten Sumbawa bagian Selatan dengan probabilitas >80 persen.
"Terdapat juga potensi curah hujan >100 mm/dasarian di wilayah Kabupaten Sumbawa Barat dengan probabilitas 40 – 70 persen. Untuk mengantisipasi dampak bencana maupun kerugian dalam perencanaan kegiatan warga kedepannya dan tetap selalu menjaga kesehatan," katanya. (antara/ket/jpnn)
Waspada, BMKG sebut potensi hujan di NTB terus meningkat hingga akhir Oktober ini
Redaktur & Reporter : Ketut Efrata
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com NTB di Google News