Rp 1 Miliar untuk Pasar Tradisional, Tujuannya Tak Main-main
"Sekarang kami akan lengkapi dengan fasilitas ruang menyusui," katanya.
Sedangkan untuk Pasar Rembiga akan dilakukan penataan pada bagian depan untuk menghidupkan Pasar Rembiga menjadi sebuah pasar malam dilengkapi dengan berbagai hiburan termasuk konser musik.
Pasar Rembiga merupakan salah satu dari 19 pasar tradisional di Kota Mataram, hanya saja keberadaanya kurang efektif karena berada di belakang rumah toko (ruko).
Bahkan jumlah pedagang di Pasar Rembiga saat pagi hanya 29 orang sehingga retribusi yang dapat dalam sehari hanya sekitar Rp 120 ribu.
Terkait dengan itu, lanjut Uun, konsep Pasar Rembiga menjadi pasar malam diharapkan bisa mengoptimalkan fungsi Pasar Rembiga sebagai pusat transaksi masyarakat.
"Pedagang di Pasar Rembiga dulu lumanyan banyak, tapi mereka banyak lari ke Pasar Cemare dan Pasar Sayang-Sayang," katanya.
Namun demikian, potensi Pasar Rembiga terjadi pada sore hari terutama pada bagian depan utara. Dimana pada sorenya lapak Pasar Rembiga dipenuhi pedagang makanan, seperti sate, urap, dan jajanan tradisional lainnya.
"Potensi itulah yang ingin kita kembangkan, agar Pasar Rembiga tetap ramai dari sore hingga malam. Kita bahkan akan siapkan 'live musik' agar menjadi daya tarik tersendiri," katanya. (antara/ket/jpnn)
Pemkot Mataram telah menyiapkan Rp 1 miliar untuk penataan sejumlah pasar tradisional
Redaktur & Reporter : Ketut Efrata
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com NTB di Google News