Bebas Sampah di NTB, Ada Andil Si Lalat Hitam
Peneliti Universitas Bakrie Devi Ayu Puspito Sari, mengatakan untuk mendukung program tersebut pihaknya telah membangun instalasi reaktor BSF untuk pengolahan sampah organik.
Sampah organik tersebut dikonsumsi oleh BSF kemudian dipanen dan dijadikan pakan ternak.
"Ada produk sampingannya juga berupa pupuk kandang dan juga pupuk cair," kata Devi.
Programnya tersebut mendapatkan dana hibah dari Kemendikbudristek RI atau Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi sejak tahun 2021 dan berlanjut hingga tahun 2022.
"Alhamdulillah tahun ini kami mendapatkan kepercayaan lagi dari Kemendikbudristek RI. Untuk MoU dan rencana peluncuran dilakukan bulan depan untuk edukasi agro edu wisata," terang Devi Ayu.
Devi Ayu menambahkan agro edu wisata ini nantinya akan ada edukasi kepada masyarakat terkait pengolahan sampah organik oleh BSF atau lalat hitam.
"Nanti ada anak sekolah atau masyarakat yang ingin wisata edukasi melihat bagaimana pengolahannya bisa datang," katanya. (antara/ket/jpnn)
Pemprov NTB memberikan dukungan penuh dalam peluncuran agro edu wisata berbasis BSF
Redaktur & Reporter : Ketut Efrata
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com NTB di Google News